Kamis, 20 Maret 2014

PENDAHULUAN



          BAB I         
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Di dunia kesehatan saat ini banyak sekali alat alat kesehatan dengan kecanggihannya masing masing. Dengan adanya pembaruan pembaruan yang semakin digencarkan untuk menjadikkan kehadiran alat alat kesehatan itu sendiri diharapkan menjadi efisien dalam penggunaanya.
Di era modern ini khususnya mahasiswa elektro medik sangat penting untuk mempelajari microkontroler karena microkontroler sangat memudahkan atau meminimalisasi komponen. Selain itu hampir semua alat di masa modern ini berbasis mikrokontroler, sebagai mahasiswa harus selalu belajar dan belajar mengingat coding dari mikrokontroler cukup rumit.
Tujuan utama dari pembuatan simulasi alat elektro medik menggunakan mikrokontroler adalah untuk mengkombinasikan agar supaya sensor dapat dibaca pada mikrokontroler dan dapat ditampilkan dalam bentuk digital.  sehingga akan lebih efektif dan efisien.
Mengingat akan pentingnya hal tersebut, maka dalam menyelesaikan tugas mikrokontroler ini penulis akan mengambil tema tentang  “Perencanaan dan Pembuatan Simulasi parafin bath dengan mikrokotroler”.
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana cara perancangan dan membuat simulasi parafin bath dengan mikrokontroler?

1.3  BATASAN MASALAH
Dalam pembahasan makalah ini, peulis membatasi pokok-pokok pembahasan dan masalah yang berkaiatan dengan simulasi perencanaan parafin bath dengan mikrokontoler ATMega 16. Sehingga tidak terjadi pelebaran masalah dalam pembahasan makalah ini.


1.4  TUJUAN
1.      Tujuan Umum :
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Mikrokontroler  tingkat II semester ke III Akademi Teknik Elektro Medik Semarang.
2.      Tujuan Khusus :
Selain tujuan khusus, penulis juga mempunyai tujuan khusus yaitu :
a.       Dapat mengetahui rangkaian simulasi parafin bath dengan mikrokontroler.
b.      Dapat mengetahui pembagian pembagian kerja blog diagram parafin bath.
c.       Dapat mengetahui komponen-komponen yang digunakan dalam membuat simulasi parafin bath.

TIPS MENJAGA HATI

TIPS MENJAGA HATI

1. Mengikhlaskan hidup dan niat semua ibadah kepada Allah. Bersyukur karena semua karunia yang ada dalam hidup berasal dari-Nya.

2. Memperbanyak tilawah (membaca) Al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Disertai perenungan dan pentadabur-an, dan pengamalannya sebaik mungkin.

3. Memperbanyak puasa sunah. Puasa merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran, meringankan jiwa dan raga dari beratnya makanan yang gak karuan.

4. Mujahadatun nafs, yaitu sebuah usaha kerasa dan giat yang dilakukan seseorang untuk mengalahkan nafsu yang cenderung menyukai hal-hal negatif, seperti malas, marah, dan kikir.

5. Doa dan Dzikir yang disunnahkan, termasuk bershalawat disetiap kesempatan agar iman terjaga dari erosi dan Mengingat-ingat kembali tujuan hidup kita di dunia, setiap detik isi dengan pahala melalui dzikir

6. Perlu mengadakan latihan-latihan istiqomah Ibadah secara pribadi seperti saat sedang sendiri dalam rumah, hendaklah mengutamakan beribadah daripada menonton televisi atau kegiatan hiburan lainnya. Kemudian, melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fisabilillah.

7. Membaca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi’in, maupun tokoh-tokoh islam lainnya.

YA ALLAH, AJARI AKU




YA ALLAH, AJARI AKU

Ajari aku IKHLAS untuk dapat merelakan ketika aku harus KEHILANGAN.

Ajari aku SABAR untuk bisa menerima ketika hatiku TERLUKA.

Ajari aku TEGAR menghadapi semuanya ketika aku dalam UJIAN.

Ajari aku tuk tetap TERSENYUM menyembunyikan segalanya ketika aku dalam MASALAH,

Ajari aku untuk bisa BERSYUKUR atas segala nikmat yang kuterima ketika kutengah BAHAGIA.

Ajari aku ARTI Ikhlas dan Ridha atas segala yang telah ENGKAU tetapkan. Aamiin.


Taken From :

Jangan tangisi sebuah perpisahan



Jangan tangisi sebuah perpisahan.

Suatu saat engkau akan berterimakasih karena hal itu telah membuatmu menjadi pribadi yang lebih kuat.
Ketika ada orang yang menyakitimu.
Janganlah membalas untuk menyakiti.
Tetapi bersikaplah lebih dewasa menghadapinya.
Karena sakit yang sedang engkau rasakan adalah pelajaran yang teramat berharga untuk masa yang akan datang.
Benar..
Jika luka di tubuh bisa dengan mudahnya sembuh.
Sedangkan luka di hati sulit sekali untuk diobati.
Namun dengan keikhlasan hati akan mampu mengobatinya.
Semoga kita menjadi pribadi yang penyabar dan semakin dewasa dalam bersikap pada sebuah kekecewaan.
Aamiin

Taken From : https://www.facebook.com/SudahTahukahAnda 

Kamis, 13 Juni 2013

KOMPARATOR

Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan dua nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil. Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop  Op Amp. Jika kedua input pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op Amp akan membandingkan kedua saluran input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan pada saluran masukan akan menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat) atau saturasi negatif (-Vsat).

Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan high atau low sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref. Dan berikut adalah rangkaian komparator sederhana.



Vref di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingg nilai tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :

V = [R1/(R1+R2) ] * Vsupply
Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply.

Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM324 yang banyak di pasaran. Secara umum prinsip kerja rangkaian komparator adalah membandingkan amplitudo dua buah sinyal, jika +Vin dan −Vin masing-masing menyatakan amplitudo sinyal input tak membalik dan input membalik, Vo dan Vsat masing-masing menyatakan tegangan output dan tegangan saturasi, maka prinsip dasar dari komparator adalah
+Vin  ≥ −Vin maka Vo = Vsat+
+Vin  < −Vin maka Vo = Vsat−
Keterangan:
+Vin    = Amplitudo sinyal input tak membalik (V)
−Vin    = Amplitudo sinyal input membalik (V)
Vsat+   = Tegangan saturasi + (V)
Vsat−   = Tegangan saturasi - (V)
Vo       = Tegangan output (V)

RANGKAIAN GELOMBANG SINUS


Resistif-kapasitif (RC) KOMENTAR Oscillator

Seperti disebutkan sebelumnya, resistif-kapasitif (RC) jaringan memberikan umpan balik regeneratif dan menentukan frekuensi operasi di resistif-kapasitif (RC) Oscillators.

Osilator yang disajikan dalam bab ini telah menggunakan sirkuit tangki resonansi (LC). Anda sudah harus tahu bagaimana LC tangki sirkuit menyimpan energi secara bergantian dalam induktor dan kapasitor.

Perbedaan utama antara osilator LC dan RC adalah bahwa perangkat frekuensi menentukan dalam osilator RC bukanlah sirkuit tangki. Ingat, osilator LC dapat beroperasi dengan kelas A atau C biasing karena tindakan osilator dari tangki resonan. Osilator RC, bagaimanapun, harus menggunakan kelas A biasing karena frekuensi RC-menentukan perangkat tidak memiliki kemampuan osilasi dari rangkaian tangki.

Osilator KOMENTAR atau FASE-SHIFT RC ditunjukkan pada Gambar 2-17. Komponen C1, R1, C2, R2, C3, dan RB adalah umpan balik dan frekuensi-menentukan jaringan. Ini jaringan RC juga memberikan pergeseran fasa yang dibutuhkan antara kolektor dan basis.

Phase-Shift Oscillators


Osilator FASE-SHIFT, ditunjukkan dalam gambar 2-17, adalah generator gelombang sinus yang menggunakan resistif-kapasitif (RC) jaringan sebagai frekuensi menentukan perangkat nya.

Sebagaimana dibahas sebelumnya dalam konfigurasi penguat common-emitor (gambar 2-17), ada 180 derajat fase perbedaan antara dasar dan sinyal kolektor. Untuk mendapatkan umpan balik regeneratif dalam osilator fase-shift, Anda memerlukan pergeseran fasa dari 180 derajat antara output dan sinyal input. Sebuah jaringan RC yang terdiri dari tiga bagian RC memberikan umpan balik dan inversi fase yang tepat untuk memberikan umpan balik regeneratif ini. Setiap bagian menggeser sinyal umpan balik 60 derajat dalam fase.

Karena impedansi dari jaringan RC adalah kapasitif, arus yang mengalir melalui itu memimpin tegangan dengan sudut fase tertentu. Sudut fase ditentukan oleh jumlah resistansi dan kapasitansi dari bagian RC.

Jika kapasitansi adalah nilai tetap, perubahan dalam nilai resistansi akan mengubah sudut fase. Jika resistensi dapat diubah menjadi nol, kita bisa mendapatkan sudut fase maksimum 90 derajat. Tapi karena tegangan yang tidak dapat dikembangkan pada resistansi nol, pergeseran fasa 90 derajat tidak mungkin.

Dengan nilai kecil perlawanan, namun sudut fase atau pergeseran fasa kurang dari 90 derajat. Dalam osilator fase-pergeseran, oleh karena itu, setidaknya tiga bagian RC diperlukan untuk memberikan pergeseran 180 derajat fase yang diperlukan untuk umpan balik regeneratif. Nilai-nilai resistansi dan kapasitansi umumnya dipilih sehingga setiap bagian menyediakan sekitar pergeseran fasa 60 derajat.

Resistor RB, RF, dan RC memberikan basis dan bias kolektor. Capacitor CE bypasses variasi ac sekitar RE resistor emitor. Kapasitor C1, C2, dan C3 dan resistor R1, R2, dan RB membentuk umpan balik dan fase-pergeseran jaringan. R2 resistor variabel untuk fine tuning untuk mengkompensasi perubahan kecil dalam nilai komponen lain dari jaringan fase-pergeseran.

Bila daya diterapkan ke sirkuit, osilasi dimulai oleh gangguan acak (random variasi listrik yang dihasilkan secara internal dalam komponen elektronik). Perubahan dalam aliran hasil arus basis dalam perubahan diperkuat dalam arus kolektor yang fase-bergeser 180 derajat. Ketika sinyal dikembalikan ke dasar, telah bergeser 180 derajat oleh aksi dari jaringan RC, membuat sirkuit regeneratif. Lihat (A) dari angka 2-18 menunjukkan jumlah pergeseran fasa yang dihasilkan oleh C1 dan R1. Lihat (B) menunjukkan jumlah pergeseran fasa yang dihasilkan oleh C2 dan R2 (sinyal yang diterima dari C1 dan R1), dan melihat (C) menunjukkan pergeseran fasa lengkap sebagai sinyal meninggalkan jaringan RC. Dengan jumlah yang benar resistansi dan kapasitansi dalam jaringan fase-pergeseran, pergeseran fasa 180 derajat terjadi hanya pada satu frekuensi. Pada apapun selain frekuensi yang dikehendaki, meningkat reaktansi kapasitif atau berkurang dan menyebabkan hubungan fase yang salah (umpan balik menjadi degeneratif). Dengan demikian, osilator bekerja hanya pada satu frekuensi. Untuk mencari frekuensi resonansi (fr) dari osilator pergeseran fasa RC, gunakan rumus berikut:

http://www.tpub.com/neets/book9/35e.html
 

 



Senin, 25 Maret 2013

analisis penyakit hepatitis

Hidup Bersih dan Sehat, Kikis Ancaman Hepatitis

Jakarta (ANTARA News) - Sakit hati lantaran perasaan disakiti itu sudah biasa.  Bersikap ikhlas dan memberi maaf atau menyibukan diri untuk melupakan kenangan yang buruk biasanya cukup ampuh untuk mengobati sakit hati seperti ini.

Tapi sakit hati yang satu ini beda. Kehadirannya seringkali tidak disadari. Kalau dibiarkan dan terlanjur kronis, bahaya pun menjelang.

Penyakit hati atau dikenal dengan nama hepatitis ini, memang berbahaya. Karena penyakit yang membuat organ hati (selanjutnya disebut hati) mengalami peradangan ini, dapat mengakibatkan kematian.

Masalah hepatitis sudah di depan mata. Sekitar 2 miliar penduduk dunia pernah terinfeksi hepatitis B. 360 juta menjadi pengidap kronis serta memiliki risiko menjadi sirosis dan kanker hati. Lalu sekitar 130-170 juta penduduk dunia merupakan pengidap virus hepatitis C, dengan angka kematian lebih dari 350 ribu jiwa per tahun.

Alhasil, hepatitis dari berbagai tipe (A, B, dan C) merupakan masalah kesehatan besar di seluruh dunia.

Bagaimana dengan Indonesia? Harus waspada. Pasalnya, negara kita merupakan negara dengan endemisitas tinggi dengan prevalensi HBsAg positif sebesar 9,4 persen. Ini menunjukkan bahwa 1 diantara 10 penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B. Diperkirakan sekitar 25 juta penduduk Indonesia menderita Hepatitis B dan C.

Selain Hepatitis B, tahun 2011-2012, kasus Hepatitis A dilaporkan merebak di beberapa daerah dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB).

Jumlah penderitanya cukup besar dan umumnya menyerang anak sekolah dan mahasiswa. Daerah-daerah yang melaporkan adanya KLB Hepatitis A antara lain Tasikmalaya, Depok, Lampung Timur, Bogor dan Bandung.

Selain Hepatitis A, penderita Hepatitis B  juga terus bertambah. Dari beberapa kasus yang ditemui, penambahan tersebut karena si penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya terkena hepatitis dan dapat menularkannya pada orang lain.

Misalnya pemakaian barang yang tercemar virus hepatitis B (VHB) sesudah digunakan pada para carrier positif atau penderita hepatitis B.

Kemudian, penduduk Indonesia juga banyak yang menderita hepatitis C. Virus hepatitis tipe ini merupakan satu penyebab infeksi hati menahun dan dapat berakhir pada sirosis, kanker hati, dan kematian.

Artikel Singkat Penyakit Hepatitis

Penyakit Hepatitis

Penyakit hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang
sangat penting bagi manusia.

Penyakit hepatitis adalah sebuah penyakit yang menyerang hati. Kebanyakan orang indonesia
menggunakan ejaan bahasa penyakit kuning. Ini tidak mengherankan sebab gejala hepatitis
adalah timbulnya warna kuning pada kulit, kuku dan bagian putih bola mata.

Penyakit hepatitis terjadi akibat pada peradangan organ hati (lever). Penyebab penyakit yang utama adalah virus hepatitis. Ada beranekaragam virus hepatitis yaitu A,B,C. Itulah kenapa mungkin kamu sering mendengar hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C.

Jenis Penyakit Hepatitis
A.    Hepatitis A

Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.


B.    Hepatitis B

Hepatitis B adalah peradangan pada hati. Selain tipe A, virus hepatitis B paling sering ditemui. Sebagian penderita hepatitis B akan sembuh sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tapi sebagian lagi gagal memperoleh kekebalan. Orang itu akan terus menerus membawa virus hepatitis B dan bisa menjadi sumber penularan. Penularannya dapat terjadi lewat jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Hepatitis B sangat beresiko bagi pecandu narkotika dan orang
yang mempunyai banyak pasangan seksual. Gejala hepatitis B adalah lemah, lesu, sakit otot, demam ringan, mual, kurang nafsu makan, mata dan kulit kuning dan air kencing berwarna gelap.

Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan interferon alfa-2b, lamivudine dan imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B (diberikan 14 hari setelah paparan). Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun lalu.

C.    Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit infeksi yang bisa tak terdeteksi pada seseorang selama puluhan tahun dan perlahan-lahan merusak organ hati (lever). Penyakit ini sekarang muncul sebagai salah satu masalah pemeliharaan kesehatan utama di Amerika Serikat, baik dalam segi hilangnya nyawa maupun tekanan pada ekonomi. Di Indonesia, Hepatitis C memang masih kalah terkenal dibandingkan dengan Hepatitis B. Padahal, penderitanya cukup banyak.

Biasanya orang-orang yang menderita penyakit hepatitis C tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit ini, karena memang tidak ada gejala-gejala khusus. Malah beberapa orang berpikir kalau mereka hanya terserang flu. Gejala yang biasa mereka rasakan antara lain demam, rasa lelah, muntah, sakit kepala, sakit perut atau hilangnya nafsu makan

Gejala Umum Penyakit Hepatitis
•    Mengalami Mual dan muntah
•    Nyeri perut atau rasa tidak nyaman
•    Kehilangan nafsu makan
•    Mengalami Demam
•    Urin menjadi gelap
•    Nyeri otot
•    Menguningnya kulit dan mata (jaundice) yang nantinya akan menjadi pucat
•    Mudah merasa capek dan lelah
•    Terasa gatal pada seluruh badan
Faktor Penyebab Permasalahan    
Beberapa penyebab hepatitis/ pemicu secara khusus
1.    Virus ( Virus ini dikenal dengan virus hepatitis A,Virus Hepatitis B,virus Hepatitis C)
2.    Efek samping konsumsi obat-obatan
3.    Gangguan metabolisme
4.    Penyakit autoimun
5.    Konsumsi alkohol secara berlebihan
6.    Hingga faktor lemak yang berlebihan (obesitas)
Penyebab penyakit hepatitis biasanya terjadi terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Di Indonesia yang banyak ditemukan adalah virus hepatitis A, virus hepatitis B dan virus hepatitis C. Virus hepatitis di Indonesia ini umumnya masuk ke dalam tubuh. Faktor umum penyebab / pemicu secara umum masyarakat di Indonesia :
1.    melalui makanan atau air yang dikotori oleh virus, tertular akibat tranfusi darah maupun melalui pemakaian alat-alat yang tidak steril di rumah sakit. Hepatitis merupakan penyakit yang lebih sering menjangkiti anak-anak muda.

2.    Tempat tinggal yang sesak
Hal ini memungkinkan karena sanitasi lingkungan sekitar rendah/ buruk jadi virus hepatitis mudah menular.

3.    Kebersihan yang tidak terjamin
Jika kebersihan tidak terjamin, misalnya makanan yang tidak bersih positif mengandung virus hepatitis otomatis si pengonsumsi tertular virus hepatitis.

4.    Kurangnya makanan yang sehat.
Kurangnya makanan yang sehat menyebabkan anti body tubuh menjadi rendah dan virus  
dengan mudah menular.
Solusi menurut pendapat penulis
1.    Pendidikan atau penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya dalam rangka pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Penyakit hepatitis merupakan salah satu penyakit yang harus diketahui oleh masyarakat dan peran sebuah puskesmas atau lembaga kesehatan lainnya dalam memberikan pendidikan kesehatan menjadi harapan yang sangat penting bagi masyarakat.
2.    Pemberian Vaksin secara gratis bagi masyrakat kurang mampu
Dengan pemberian gratis seperti ini diharapkan kesehatan masyarakat kalangan bawah lebih terjamin. Sehingga pemerintah wajib menyelenggarakan hal tersebut karena setelah saya baca di beberapa berita, pemerintah belum melaksanakan hal ini secara menyeluruh
Hanya beberapa daerah yang mendapatkan uluran tangan pemerintah
3.    Mengubah perilaku
Mengubah perilaku dalam menanggulangi penyakit hepatitis salah satunya yaitu berorientasi pada perilaku yang diharapkan perilaku sehat sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah dalam dirinya, keluarga dan kelompok dalam meningkatkan kesehatannya. Mengubah perilaku disini dapat dilakukn seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang bergizi.
4.    Perbaikan sanitasi lingkungan
Misalnya saja di kota Jakarta yang menurut saya memiliki kesenjangan social yang cukup tinggi hal ini berdampak ada pemukian kumuh dan muncul pemukiman mewah, bagi pemukiman kumuh tentu saja  masyarakat tersebut kurang memperhatikan kesehatan mereka, sehingga diharapkan lewat pemerintah mampu membina, mengajari mereka tentang perbaikan sanitasi lingkungan atau pemerintah sendiri membangunkan pemukiman yang lebih layak, tentu saja hal ini haruslah dibarengi dengan penyuluhan kesehatan.
5.    Mengobati dengan obat alami
Salah satunya menggunakan Jelly Gamat Luxor, Jelly Gamat Luxor terbuat dari species terbaik teripang (Gamat Emas). Jelly gamat luxor produk alami yang mampu mengobati berbagai keluhan penyakit kronis. Jelly gamat luxor memiliki kandungan ekstrak teripang emas 34% apalagi teripang emasnya adalah jenis terbaik yaitu Stichopus hermanii. Berikut solusi tepat untuk pengobatan penyakit hepatitis.

Solusi Permasalahan yang sudah dilakukan maupun perencanaan (Pemerintah)
-    Solusi sebelum terkena Virus hepatitis
1.    Penularan hepatitis B melalui transfusi darah sudah diantisipasi karena semua darah yang dikelola oleh PMI sudah dilakukan penapisan/screening terhadap hepatitis B, hepatitis C dan HIV.

2.    Hepatitis C dapat ditularkan melalui jarum suntik yang tidak steril, yang dipakai oleh anak-anak muda pemakai narkoba suntik, dihimbau agar generasi muda menjauhkan diri dari pemakaian narkoba.

-    Solusi yang sudah maupun akan terus dilaksanakan
1.    Program Imunisasi
Upaya pencegahan hepatitis di Indonesia dimulai dengan menanamkan kesadaran pentingnya masalah ini oleh pemerintah bersama masyarakat. Usaha nyata telah diawali dengan program imunisasi hepatitis B pada tahun 1997, dengan sasaran utama bayi di bawah 1 tahun. Pada tahun 2003, ditingkatkan dengan mencakup bayi baru lahir dan kini telah dilaksanakan di seluruh Indonesia serta telah berhasil menurunkan prevalensi hepatitis B pada anak di bawah 4 tahun dari 6,2 persen menjadi 1,4 persen
2.    Promosi Perilaku Hidup Sehat
Pengendalian Hepatitis di Indonesia. Sampai saat ini upaya tersebut ditingkatkan dengan upaya lainnya, seperti promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS, penapisan darah donor oleh PMI dan  pengembangan jejaring surveilans epidemiologi Hepatitis.

3.    Membentuk Tim Ahli
Membentuk tim ahli ini juga untuk mengecek kondisi di wilayah masing-masing selama beberapa tahun terakhir.

4.    Pengecekan Sanitasi
Melakukan pengecekan sanitasi di kawasan kantin-kantin sekolah dan memberikan pengetahuan tentang cara memasak yang benar untuk meminimalisasi penyebaran virus hepatitis oleh tim ahli Depkes.
-    Upaya/wacana perencanaan yang akan dilaksanakan
1.    Upaya pengembangan program sehingga komplikasi lebih lanjut yaitu sirosis Hepatitis dan kanker hati dapat dicegah yang pada akhirnya angka kematian karena Hepatitis virus dapat diturunkan.
2.    Terus meningkatkan penyuluhan mengenai pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang cara pencegahan, cara penularan, serta  bahaya penyakit Hepatitis juga perlu ditingkatkan.
3.    Mengupayakan promotif – preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif – rehabilitatif, meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular.
4.    Rehabilitation
Rehabilitasi adalah usaha untuk mencegah terjadinya akibat samping dari penyembuhan penyakit & pengembalian fungsi fisik, psikologik dan sosial. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang proses penyakitnya telah berhenti. Tujuannya adalah untuk berusaha mengembalikan penderita kepada keadaan semula (pemulihan kesehatan) atau paling tidak berusaha mengembalikan penderita pada keadaan yang dipandang sesuai dan mampu melangsungkan fungsi kehidupannya. Dalam penyembuhan penyakit hepatitis, proses rehabilitasi meliputi:

a)     Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuikan diri dalan hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat. Seperti pada penderita hepatitis yang mengalami penurunan semangat hidup, penderita harus menjalani rehabilitasi mental untuk mengembalikan semangat hidup.
b)    Rehabilitasi social vokasional
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuannya.
c)     Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya: penggunaan mata palsu. Seperti pada penderita hepatitis yang tidak memungkinkan hatinya bekerja secara normal seperti orang yang sehat.
Hal yang dilakukan Indonesia di mata Internasional
Indonesia sebagai wakil negara-negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Asia Tenggara pada sidang Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia bulan Januari 2010 bersama Brazil dan Columbia, telah mengusulkan resolusi Hepatitis Virus diangkat menjadi isu dunia.
Usulan tersebut telah diterima dan dibahas dalam sidang World Health Assembly (WHA) atau Majelis Kesehatan Sedunia ke-63 Mei lalu. Majelis yang merupakan forum tertinggi negara-negara anggota WHO ini telah menyepakati usul Indonesia tersebut, dan menetapkannya sebagai Resolusi WHA tentang Viral Hepatitis.
Inti resolusi adalah menyerukan semua negara di dunia supaya melakukan penanganan hepatitis B secara komprehensif, mulai dari pencegahan sampai pengobatan, meliputi berbagai aspek termasuk surveilans dan penelitian. Dalam Resolusi yang merupakan prakarsa Indonesia tersebut sekaligus juga ditetapkan World Hepatitis Day atau Hari Hepatitis Dunia jatuh pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya.
Kesimpulan
1.    Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah hepatitis adalah selalu berkelanjutan.
2.    Peranan Indonesia di mata Internasional sangat penting dalam mengatasi penyakit hepatitis (seperti mengusulkan resolusi Hepatitis Virus).
3.    Dari tahun 2011-2012 hepatitis semakin merebak.
4.    Pemerintah kurang pemerataan dalam pemberian vaksin.