Senin, 25 Maret 2013

analisis penyakit hepatitis

Hidup Bersih dan Sehat, Kikis Ancaman Hepatitis

Jakarta (ANTARA News) - Sakit hati lantaran perasaan disakiti itu sudah biasa.  Bersikap ikhlas dan memberi maaf atau menyibukan diri untuk melupakan kenangan yang buruk biasanya cukup ampuh untuk mengobati sakit hati seperti ini.

Tapi sakit hati yang satu ini beda. Kehadirannya seringkali tidak disadari. Kalau dibiarkan dan terlanjur kronis, bahaya pun menjelang.

Penyakit hati atau dikenal dengan nama hepatitis ini, memang berbahaya. Karena penyakit yang membuat organ hati (selanjutnya disebut hati) mengalami peradangan ini, dapat mengakibatkan kematian.

Masalah hepatitis sudah di depan mata. Sekitar 2 miliar penduduk dunia pernah terinfeksi hepatitis B. 360 juta menjadi pengidap kronis serta memiliki risiko menjadi sirosis dan kanker hati. Lalu sekitar 130-170 juta penduduk dunia merupakan pengidap virus hepatitis C, dengan angka kematian lebih dari 350 ribu jiwa per tahun.

Alhasil, hepatitis dari berbagai tipe (A, B, dan C) merupakan masalah kesehatan besar di seluruh dunia.

Bagaimana dengan Indonesia? Harus waspada. Pasalnya, negara kita merupakan negara dengan endemisitas tinggi dengan prevalensi HBsAg positif sebesar 9,4 persen. Ini menunjukkan bahwa 1 diantara 10 penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B. Diperkirakan sekitar 25 juta penduduk Indonesia menderita Hepatitis B dan C.

Selain Hepatitis B, tahun 2011-2012, kasus Hepatitis A dilaporkan merebak di beberapa daerah dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB).

Jumlah penderitanya cukup besar dan umumnya menyerang anak sekolah dan mahasiswa. Daerah-daerah yang melaporkan adanya KLB Hepatitis A antara lain Tasikmalaya, Depok, Lampung Timur, Bogor dan Bandung.

Selain Hepatitis A, penderita Hepatitis B  juga terus bertambah. Dari beberapa kasus yang ditemui, penambahan tersebut karena si penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya terkena hepatitis dan dapat menularkannya pada orang lain.

Misalnya pemakaian barang yang tercemar virus hepatitis B (VHB) sesudah digunakan pada para carrier positif atau penderita hepatitis B.

Kemudian, penduduk Indonesia juga banyak yang menderita hepatitis C. Virus hepatitis tipe ini merupakan satu penyebab infeksi hati menahun dan dapat berakhir pada sirosis, kanker hati, dan kematian.

Artikel Singkat Penyakit Hepatitis

Penyakit Hepatitis

Penyakit hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang
sangat penting bagi manusia.

Penyakit hepatitis adalah sebuah penyakit yang menyerang hati. Kebanyakan orang indonesia
menggunakan ejaan bahasa penyakit kuning. Ini tidak mengherankan sebab gejala hepatitis
adalah timbulnya warna kuning pada kulit, kuku dan bagian putih bola mata.

Penyakit hepatitis terjadi akibat pada peradangan organ hati (lever). Penyebab penyakit yang utama adalah virus hepatitis. Ada beranekaragam virus hepatitis yaitu A,B,C. Itulah kenapa mungkin kamu sering mendengar hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C.

Jenis Penyakit Hepatitis
A.    Hepatitis A

Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.


B.    Hepatitis B

Hepatitis B adalah peradangan pada hati. Selain tipe A, virus hepatitis B paling sering ditemui. Sebagian penderita hepatitis B akan sembuh sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tapi sebagian lagi gagal memperoleh kekebalan. Orang itu akan terus menerus membawa virus hepatitis B dan bisa menjadi sumber penularan. Penularannya dapat terjadi lewat jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Hepatitis B sangat beresiko bagi pecandu narkotika dan orang
yang mempunyai banyak pasangan seksual. Gejala hepatitis B adalah lemah, lesu, sakit otot, demam ringan, mual, kurang nafsu makan, mata dan kulit kuning dan air kencing berwarna gelap.

Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan interferon alfa-2b, lamivudine dan imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B (diberikan 14 hari setelah paparan). Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun lalu.

C.    Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit infeksi yang bisa tak terdeteksi pada seseorang selama puluhan tahun dan perlahan-lahan merusak organ hati (lever). Penyakit ini sekarang muncul sebagai salah satu masalah pemeliharaan kesehatan utama di Amerika Serikat, baik dalam segi hilangnya nyawa maupun tekanan pada ekonomi. Di Indonesia, Hepatitis C memang masih kalah terkenal dibandingkan dengan Hepatitis B. Padahal, penderitanya cukup banyak.

Biasanya orang-orang yang menderita penyakit hepatitis C tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit ini, karena memang tidak ada gejala-gejala khusus. Malah beberapa orang berpikir kalau mereka hanya terserang flu. Gejala yang biasa mereka rasakan antara lain demam, rasa lelah, muntah, sakit kepala, sakit perut atau hilangnya nafsu makan

Gejala Umum Penyakit Hepatitis
•    Mengalami Mual dan muntah
•    Nyeri perut atau rasa tidak nyaman
•    Kehilangan nafsu makan
•    Mengalami Demam
•    Urin menjadi gelap
•    Nyeri otot
•    Menguningnya kulit dan mata (jaundice) yang nantinya akan menjadi pucat
•    Mudah merasa capek dan lelah
•    Terasa gatal pada seluruh badan
Faktor Penyebab Permasalahan    
Beberapa penyebab hepatitis/ pemicu secara khusus
1.    Virus ( Virus ini dikenal dengan virus hepatitis A,Virus Hepatitis B,virus Hepatitis C)
2.    Efek samping konsumsi obat-obatan
3.    Gangguan metabolisme
4.    Penyakit autoimun
5.    Konsumsi alkohol secara berlebihan
6.    Hingga faktor lemak yang berlebihan (obesitas)
Penyebab penyakit hepatitis biasanya terjadi terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Di Indonesia yang banyak ditemukan adalah virus hepatitis A, virus hepatitis B dan virus hepatitis C. Virus hepatitis di Indonesia ini umumnya masuk ke dalam tubuh. Faktor umum penyebab / pemicu secara umum masyarakat di Indonesia :
1.    melalui makanan atau air yang dikotori oleh virus, tertular akibat tranfusi darah maupun melalui pemakaian alat-alat yang tidak steril di rumah sakit. Hepatitis merupakan penyakit yang lebih sering menjangkiti anak-anak muda.

2.    Tempat tinggal yang sesak
Hal ini memungkinkan karena sanitasi lingkungan sekitar rendah/ buruk jadi virus hepatitis mudah menular.

3.    Kebersihan yang tidak terjamin
Jika kebersihan tidak terjamin, misalnya makanan yang tidak bersih positif mengandung virus hepatitis otomatis si pengonsumsi tertular virus hepatitis.

4.    Kurangnya makanan yang sehat.
Kurangnya makanan yang sehat menyebabkan anti body tubuh menjadi rendah dan virus  
dengan mudah menular.
Solusi menurut pendapat penulis
1.    Pendidikan atau penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya dalam rangka pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Penyakit hepatitis merupakan salah satu penyakit yang harus diketahui oleh masyarakat dan peran sebuah puskesmas atau lembaga kesehatan lainnya dalam memberikan pendidikan kesehatan menjadi harapan yang sangat penting bagi masyarakat.
2.    Pemberian Vaksin secara gratis bagi masyrakat kurang mampu
Dengan pemberian gratis seperti ini diharapkan kesehatan masyarakat kalangan bawah lebih terjamin. Sehingga pemerintah wajib menyelenggarakan hal tersebut karena setelah saya baca di beberapa berita, pemerintah belum melaksanakan hal ini secara menyeluruh
Hanya beberapa daerah yang mendapatkan uluran tangan pemerintah
3.    Mengubah perilaku
Mengubah perilaku dalam menanggulangi penyakit hepatitis salah satunya yaitu berorientasi pada perilaku yang diharapkan perilaku sehat sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah dalam dirinya, keluarga dan kelompok dalam meningkatkan kesehatannya. Mengubah perilaku disini dapat dilakukn seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang bergizi.
4.    Perbaikan sanitasi lingkungan
Misalnya saja di kota Jakarta yang menurut saya memiliki kesenjangan social yang cukup tinggi hal ini berdampak ada pemukian kumuh dan muncul pemukiman mewah, bagi pemukiman kumuh tentu saja  masyarakat tersebut kurang memperhatikan kesehatan mereka, sehingga diharapkan lewat pemerintah mampu membina, mengajari mereka tentang perbaikan sanitasi lingkungan atau pemerintah sendiri membangunkan pemukiman yang lebih layak, tentu saja hal ini haruslah dibarengi dengan penyuluhan kesehatan.
5.    Mengobati dengan obat alami
Salah satunya menggunakan Jelly Gamat Luxor, Jelly Gamat Luxor terbuat dari species terbaik teripang (Gamat Emas). Jelly gamat luxor produk alami yang mampu mengobati berbagai keluhan penyakit kronis. Jelly gamat luxor memiliki kandungan ekstrak teripang emas 34% apalagi teripang emasnya adalah jenis terbaik yaitu Stichopus hermanii. Berikut solusi tepat untuk pengobatan penyakit hepatitis.

Solusi Permasalahan yang sudah dilakukan maupun perencanaan (Pemerintah)
-    Solusi sebelum terkena Virus hepatitis
1.    Penularan hepatitis B melalui transfusi darah sudah diantisipasi karena semua darah yang dikelola oleh PMI sudah dilakukan penapisan/screening terhadap hepatitis B, hepatitis C dan HIV.

2.    Hepatitis C dapat ditularkan melalui jarum suntik yang tidak steril, yang dipakai oleh anak-anak muda pemakai narkoba suntik, dihimbau agar generasi muda menjauhkan diri dari pemakaian narkoba.

-    Solusi yang sudah maupun akan terus dilaksanakan
1.    Program Imunisasi
Upaya pencegahan hepatitis di Indonesia dimulai dengan menanamkan kesadaran pentingnya masalah ini oleh pemerintah bersama masyarakat. Usaha nyata telah diawali dengan program imunisasi hepatitis B pada tahun 1997, dengan sasaran utama bayi di bawah 1 tahun. Pada tahun 2003, ditingkatkan dengan mencakup bayi baru lahir dan kini telah dilaksanakan di seluruh Indonesia serta telah berhasil menurunkan prevalensi hepatitis B pada anak di bawah 4 tahun dari 6,2 persen menjadi 1,4 persen
2.    Promosi Perilaku Hidup Sehat
Pengendalian Hepatitis di Indonesia. Sampai saat ini upaya tersebut ditingkatkan dengan upaya lainnya, seperti promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS, penapisan darah donor oleh PMI dan  pengembangan jejaring surveilans epidemiologi Hepatitis.

3.    Membentuk Tim Ahli
Membentuk tim ahli ini juga untuk mengecek kondisi di wilayah masing-masing selama beberapa tahun terakhir.

4.    Pengecekan Sanitasi
Melakukan pengecekan sanitasi di kawasan kantin-kantin sekolah dan memberikan pengetahuan tentang cara memasak yang benar untuk meminimalisasi penyebaran virus hepatitis oleh tim ahli Depkes.
-    Upaya/wacana perencanaan yang akan dilaksanakan
1.    Upaya pengembangan program sehingga komplikasi lebih lanjut yaitu sirosis Hepatitis dan kanker hati dapat dicegah yang pada akhirnya angka kematian karena Hepatitis virus dapat diturunkan.
2.    Terus meningkatkan penyuluhan mengenai pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang cara pencegahan, cara penularan, serta  bahaya penyakit Hepatitis juga perlu ditingkatkan.
3.    Mengupayakan promotif – preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif – rehabilitatif, meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular.
4.    Rehabilitation
Rehabilitasi adalah usaha untuk mencegah terjadinya akibat samping dari penyembuhan penyakit & pengembalian fungsi fisik, psikologik dan sosial. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang proses penyakitnya telah berhenti. Tujuannya adalah untuk berusaha mengembalikan penderita kepada keadaan semula (pemulihan kesehatan) atau paling tidak berusaha mengembalikan penderita pada keadaan yang dipandang sesuai dan mampu melangsungkan fungsi kehidupannya. Dalam penyembuhan penyakit hepatitis, proses rehabilitasi meliputi:

a)     Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuikan diri dalan hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat. Seperti pada penderita hepatitis yang mengalami penurunan semangat hidup, penderita harus menjalani rehabilitasi mental untuk mengembalikan semangat hidup.
b)    Rehabilitasi social vokasional
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuannya.
c)     Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya: penggunaan mata palsu. Seperti pada penderita hepatitis yang tidak memungkinkan hatinya bekerja secara normal seperti orang yang sehat.
Hal yang dilakukan Indonesia di mata Internasional
Indonesia sebagai wakil negara-negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Asia Tenggara pada sidang Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia bulan Januari 2010 bersama Brazil dan Columbia, telah mengusulkan resolusi Hepatitis Virus diangkat menjadi isu dunia.
Usulan tersebut telah diterima dan dibahas dalam sidang World Health Assembly (WHA) atau Majelis Kesehatan Sedunia ke-63 Mei lalu. Majelis yang merupakan forum tertinggi negara-negara anggota WHO ini telah menyepakati usul Indonesia tersebut, dan menetapkannya sebagai Resolusi WHA tentang Viral Hepatitis.
Inti resolusi adalah menyerukan semua negara di dunia supaya melakukan penanganan hepatitis B secara komprehensif, mulai dari pencegahan sampai pengobatan, meliputi berbagai aspek termasuk surveilans dan penelitian. Dalam Resolusi yang merupakan prakarsa Indonesia tersebut sekaligus juga ditetapkan World Hepatitis Day atau Hari Hepatitis Dunia jatuh pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya.
Kesimpulan
1.    Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah hepatitis adalah selalu berkelanjutan.
2.    Peranan Indonesia di mata Internasional sangat penting dalam mengatasi penyakit hepatitis (seperti mengusulkan resolusi Hepatitis Virus).
3.    Dari tahun 2011-2012 hepatitis semakin merebak.
4.    Pemerintah kurang pemerataan dalam pemberian vaksin.


1 komentar:

  1. thanks atas infonya, ditunggu artikel yang lainnya

    http://obat-alami.info/obat-alami-hepatitis-b/

    BalasHapus